Dzikir tasbih Subhanallah wa bihamdihi Subhanallahil adzim dan salawat




Subhanallahi wa bihamdihi , Subhanallahil 'adhim

" Maha Suci Allah dan dengan pujian-Nya, Maha Suci Allah Yang Maha Agung "

( HR. Muslim :2692, Abu Dawud:5091)


A. Makna Dzikir Ini

Tasbih artinya penyucian Allah Subhanahu wa Ta'ala dari segala sifat kekurangan. Adapun Bihamdihi maknanya aku bertasbih sambil memuji Allah Subhanahu wa Ta'ala. Maksud seseorang bertasbih dengan dzikir ini adalah untuk menjauhkan Allah Subhanahu wa Ta'ala dari sifat-sifat yang tidak layak bagi-Nya seperti bodoh, lemah, mati, ngantuk dan sifat-sifat yang serupa dengan makhluk-Nya sekaligus memuji-Nya dengan menetapkan sifat- sifat yang sempurna bagi-Nya. ( Syarh Aqidah Wasithiyyah:1/128, Syahrul Mumti':2/67, al-futuhat:1/135 ).


B. Kapan Dzikiri Ini Dibaca

Abu Hurairah berkata, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda: " Barangsiapa membaca tatkala pagi dan sore Subhanallah wa bihamdihi 100kali maka tidaklah datang seseorang pada hari kiamat dengan amalan yang lebih utama daripada bacaan ini kecuali seseorang yang mengucapkan yang serupa atau lebih banyak lagi." ( HR. Muslim no.2692, Abu Dawud 5091 )

Keutamaan Sholat berjamaah

Dalam hadits dibawah ini disebutkan kondisi Abdullah Ibnu Ummi Maktum yang sudah tua, buta, tidak ada penuntun, dan rumahnya pun jauh dari masjid, dan banyak binatang buas, tapi ia tetap diwajibkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam untuk menghadiri shalat berjama’ah di Masjid.
———————-
Tentunya akan lebih barakah lagi bilamana mampu merealisasikan tujuan dibangunnya masjid. Salah satu fungsi dibangunnya masjid adalah menegakkan shalat berjam’ah di dalamnya. Ternyata, bila kita menengok kondisi masjid-masjid yang ada terlihat shaf (barisan) ma’mum semakin maju alias sepi dari jama’ah. Bahkan ada beberapa masjid yang tidak menegakkan shalat berjama’ah lima waktu secara penuh.

peletakan batu pertama

Bapak Taufiq,Bapak Muntolip dan Bapak Yunus
Bapak H. Zaenal Arifin dan anaknya, Bapak Duwi dan Bapak Yasin yang pakai kopyah putih
Bapak Muntolip,Bapak Yunus, Bapak H. Syam Mardi Utomo Ketua panitia dan para tukang









jamaah tabligh wali songo

WALISONGO ADALAH JAMAAH YANG BERTABLIGH ? Diposkan oleh Rizal IBNU MAKMUR Kamis, 12 April 2012 1. TERTIB DAKWAH WALISONGO
Para Wali Songo yang datang ke Tanah Jawa bukan sendiri-sendiri dan tanpa program, beliau meninggalkan keluarga dan kampung halamannya untuk mendakwahkan agama dengan harta dan diri mereka untuk ta’at perintah Allah dan Rasul-Nya. Hal ini bukan sekedar kebetulan, beliau berkumpul dengan sahabat-sahabat yang lain. Para Da’i dan Wali Allah yang masuk ke Tanah Jawa ini tidak hanya satu rombongan saja seperti anggapan kebanyakan orang. Sesungguhnya semua ada 5 periode atau 5 rombongan. Dalam 1 rombongan semuanya berjumlah 9 (sembilan) orang dan setiap satu rombongan semuanya memiliki keistimewaan atau keahlian sendiri-sendiri yang sangat munasib (kompeten) ada Ahli Tata Negara, Ahli Ilmu Dinniyah atau Agama, Ilmu Teknik, Ahli Seni, dll.